Batu Karas: Konon, Surga bagi Peselancar



0 c o m m e n t s

Gegara gagal berputar-putar mengelilingi Green Canyon yang rupanya hari dimana kami datang ke sana justru ditutup akibat hujan lebat pada malam sebelumnya, kami pun lanjut ngetrip ke pantai Batu Karas, pantai yang belum sekalipun kami dengar namanya. Akhirnya, dengan mengandalkan google maps yang sinyalnya hidup enggan mati pun tak mau, sampailah kami di pantai tersebut.

Terletak kurang lebih 40 km dari Pangandaran atau membutuhkan sekitar 1 jam perjalanan dari Pangandaran, pantai Batu Karas boleh dikata salah satu surga bagi peselancar. Benar juga sih, begitu kami sampai di sana, Batu Karas nyatanya lebih dari sekedar perpaduan pantai yang cantik dan harmonis yang tidak hanya menawarkan air yang yang tenang tetapi juga gelombang yang menantang, sehingga cocok buat berenang atau berselancar. Pantai ini juga punya semacam teluk kecil yang landai sehingga memudahkan peselancar nggak perlu capek-capek lagi mendayung papan selancarnya menuju titik awal gelombang.



Oya, di sini bukan hanya berselancar aja yang bisa dinikmati. Buat saya yang nggak bisa selancaran, boro-boro main selancar, renang aja nggak bisa masih bisa menikmati atraksi lain. Mau pilih mana, ada permainan jet ski, banana boat, atau naik kuda sepanjang pantai. Kalo nggak minat? Tabok, hehe. Silakan leyeh-leyeh di warung-warung tenda pinggir pantai, seperti yang dilakukan oleh teman saya saat kami (saya dan satu teman saya yang lain) sedang asyik bermain air.

Apa rasanya kalau Green Canyon ditutup?



0 c o m m e n t s
Setelah perjuangan mendapatkan penginapan di kawasan pantai Pangandaran dan akhirnya kami bisa tidur lelap, sesuai dengan planing awal kami akan melanjutkan trip ke Green Canyon. We're soooo excited lah ya, secara kami bertiga belum pernah ke tempat tersebut sebelumnya. Keriaan memecah. Sepanjang jalan, Benkur terus-terusan senandungin lagu-lagunya Bob Marley. Fany sibuk dengan kamera poketnya, sementara saya asyik merhatiin orang-orang yang lagi khusyuk main layang-layang di sepanjang pinggir pantai. 


Begitu nyampe Green Canyon, kami langsung dibuat hopeless. Gimana nggak, begitu mau beli tiket di loketnya udah terpampang tulisan yang pake kapital dan di-bold: TUTUP. Begitu menengok ke arah sungai besar yang nantinya akan kami lewati menuju kawasan Green Canyon, baru deh ketauan alasannya. Beberapa perahu dibiarkan terombang-ambing dalam tambatan tanpa terlihat ada pemiliknya. Air sungai yang biasanya berwarna ijo bening nan jernih, pada saat kami datang justru berwarna coklat dan nyaris meluap. Speechless.. 


Pangandaran: Lost Trip



0 c o m m e n t s
nekat berangkat tanpa destinasi

Sepertinya satu keniscayaan ya, bisa menghabiskan libur 3 (tiga) hari tanpa aktivitas keluar rumah. Belum lagi harus mengatasi perasaan gelisah, susah tidur, dan jantung yang berdebar-debar parah begitu ketemu kalender yang di-bold warna merah. Iiish, tanda-tanda mulai terjangkit trip addicted. Nah, daripada penyakit makin kumat nggak ada juntrungannya finally saya yang (memang sudah lama) punya planing untuk ngetrip ke Green Canyon, Jawa Barat terpenuhi juga ketika libur perayaan Waisak. Horrey, dan nyatanya saya nggak sendiri. Ada 2 (dua) temen kantor yang menemani, Bengkur dan Paneh. Sebelumnya, si Bengkur ini juga pernah ikutan pas saya lagi ngetrip ke pulau Tidung.
"Ah, dari pertama kenal lu maunya juga ngikut mulu, Benk.
Cuma ke toilet doang yang nolak..."  LOL


Jadi, kami sepakat berangkat siang hari selepas dzuhur dari Bekasi. Kemudian, entah kenapa sepertinya istilah 'nyasar' selalu erat melekat dalam daftar kamus perjalanan saya. Coba aja, masa begitu keluar dari tol Cipularang kami udah nyasar. Salah ambil jalur. Yeiks, beruntunglah kami segera sadar kalo mobil kami salah arah, jadi bisa secepat itu pula kembali ke jalan yang benar.
newer post older post