Tampil Cantik yang Halal dan Syar'i, Pastinya Dong...



2 c o m m e n t s
Tak dapat dipungkiri lagi, tampil cantik dan menarik adalah dambaan setiap perempuan. Karena itu, banyak perempuan yang menggunakan berbagai cara untuk memperbaiki penampilannya. Salah satunya melalui kosmetikWajah yang tadinya kusam, begitu disapukan dengan sedikit riasan blush on mendadak terlihat kembali segar. Mata yang semula sayu dalam sekejap kedipan langsung terlihat berbinar dan cemerlang saat si kelopak dan bulu-bulu mata tersapu riasan eye shadow dan mascara. Ya, kosmetik terbukti bener-bener ampuh mengelabuhi wajah yang semula (tampak) biasa langsung berubah luar biasa dalam hitungan detik. Totally flawless!!

Meski demikian, memilih produk kosmetik yang aman dan halal adalah satu hal penting yang harus dipertimbangkan juga oleh kaum perempuan (muslimah). Terlebih, belakangan ini kesadaran kaum muslimah dalam pengunaan produk-produk halal sudah semakin tinggi. Kosmetik adalah salah satu di antaranya. Kerapkali terjadi, demi mendapatkan perawatan maksimal kita menjadi kurang hati-hati dan cermat dalam memilih produk kecantikan. Terlebih, belakangan ini produk-produk yang menawarkan janji memutihkan kulit dan wajah dan awet muda makin marak di pasaran. Produk-produk tersebut seakan magnet bagi kaum perempuan. Alih-alih ingin tampil cantik dan terlihat awet muda, mereka berbondong-bondong membeli meski harus merogoh kocek yang relatif mahal tanpa diteliti lagi aspek kehalalannya. Meskipun serangkaian produk tersebut katanya menjamin kulit-dan-muka-jadi-putih-dalam-hitungan-dua-minggu-dan-tampak-awet-muda, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelumnya. Selain melihat apakah produk tersebut sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan yang berkaitan dengan aman tidaknya produk bagi kulit seperti tidak mengandung logam berat yang berbahaya, kita (terutama perempuan muslimah) juga wajib mencermati apakah produk kosmetik yang kita pakai sehari-hari itu juga aman dan baik secara syar'i alias halalNah, seiring dengan meningkatnya permintaan produk kosmetik halal diperlukan adanya standarisasi yang memenuhi syarat kehalalan sehingga tidak mengecohkan kaum perempuan muslimah terhadap produk-produk kosmetik yang beredar di pasaran. 

Well, sebenarnya kita tak perlu berlarut-larut dalam kecemasan ketika menentukan apakah produk kosmetik yang kita gunakan tersebut aman dan halal bagi kita sepanjang kita tahu persis akan syarat-syarat kehalalannya. Di samping tidak mengandung khamr (bahan yang dibuat melalui proses fermentasi dan memabukkan) beserta produk turunannya, mengutip dari MUI definisi produk yang memenuhi syarat halal sesuai syariat Islam antara lain sebagai berikut:
  • tidak mengandung babi (lemak babi) dan bahan-bahan yang berasal dari babi;
  • tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan atau yang tergolong najis, seperti bangkai, darah, kotoran, dan bahan-bahan yang berasal dari organ manusia;
  • semua bahan yang berasal dari hewan harus berasal dari hewan halal dan disembelih sesuai syariat Islam; dan
  • semua tempat penyimpanan tempat penjualan pengolahan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi (jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih dahulu dibersihkan dengan tatacara yang diatur menurut syariat. 
Disamping itu, sebagaimana yang termaktub dalam fatwa MUI No: 2/Munas/VI/MUI/2000, haram hukumnya terhadap pemanfaatan dan penggunaan plasenta manusia sebagai bahan kosmetik. Sebaliknya, penggunaan dan pemanfaatan plasenta dari hewan sepanjang hewan tersebut tergolong halal dan diperoleh melalui proses persalinan tetap diperbolehkan. Hal ini juga tersirat dalam sabda Rasulullah SAW berikut:

"Wahai Ka'ab bin 'Ujroh, sesungguhnya tidak tumbuh daging yang berasal dari makanan yang haram, kecuali api neraka lebih utama (berhak) baginya." (HR. At-Turmudzi)

Dan dalam Alqur'an:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih atas nama selain nama Alloh." (QS. Al-Maidah: 3)

 
Selain dilihat dari kacamata agama, dalam bidang medis pun juga menyebutkan adanya beberapa kandungan dalam kosmetik yang tidak hanya merusak kulit tetapi juga akan mengganggu kesehatan kita jika digunakan dalam jangka waktu yang lama (nah loh?). Bahkan, beberapa di antaranya digolongkan sebagai bahan karsinogenik (zat yang dapat menyebabkan kanker) dan tanpa sepengetahuan kita sudah digunakan oleh perusahaan kosmetik selama bertahun-tahun karena bahannya yang relatif murah. Nah, sesuai dengan apa yang saya kutip dari blogdokter, berikut adalah beberapa bahan sintetik yang sudah terbukti berbahaya bagi kesehatan:

1. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Zat ini sering dikatakan berasal dari sari buah kelapa untuk menutupi racun alami yang terdapat di dalamnya. Zat ini digunakan sebagai campuran hampir untuk semua produk perawatan tubuh, seperti shampoo, pasta gigi, facial wash, pembersih badan, dan sabun mandi. Selain dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat, SLS dan ALS juga mudah diserap ke dalam tubuh. Begitu terserap, endapan zat akan kita dapati pada otak, jantung, paru-paru, dan hati yang nantinya akan menjadi masalah kesehatan yang cukup panjang. Di samping itu, SLS dan ALS juga berpotensi menyebabkan katarak dan gangguan kesehatan mata pada anak-anak.

2. Bahan Pengawet Paraben
Paraben digunakan pada kosmetik dan beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada kulit. Bahkan, penelitian terakhir di Inggris menyebutkan adanya hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kanker payudara pada perempuan. Disebutkan pula adanya konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang ditelitinya.

3. Propylene Glycol
Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik, dan pembersih muka. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga menunjukkan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.

4. Isopropyl Alcohol
Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini.

5. DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine), dan MEA (Monoethanolamine)
Bahan ini ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Selain dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang, bahan-bahan berbahaya ini diduga juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.

6. Aluminium
Kerap digunakan pada produk penghilang bau badan. Aluminium diduga berhubungan dengan penyakit pikun atau alzheimer's.

7. Minyak Mineral
Minyak mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Dampaknya, akan tumbuh jerawat dan keluhan kulit lainnya.

8. Polyethylene Glycol (GEC)
Biasanya digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan mengganggu kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri.


Masya Alloh, ternyata menyeramkan sekali ya dampak dari penggunaan produk-produk perawatan dan kecantikan yang ga halal tersebut? Padahal itu baru siksaan duniawi lho, belum lagi dihitung siksaan di akhirat nanti. Karena, dampak dari mengkonsumsi produk yang tidak halal adalah doa dan ibadah kita yang ditolak (tidak diterima) Alloh. Hal ini ditegaskan dalam Hadits Rasululloh saw berikut:

"Wahai manusia, sesungguhnya Alloh itu thoyyib (baik) dan tidak akan menerima kecuali yang thoyyib (halal dan baik), dan sesungguhnya Alloh memerintahkan kepada orang yang beriman segala apa yang telah Dia perintahkan kepada para Rasul." (HR. Imam Muslim)

Alloh juga berfirman:

"Wahai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang sholih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mu'minun: 51).

Dalam Hadits Riwayat Imam Muslim juga disebutkan bahwa pada suatu ketika Nabi Muhammad saw bercerita tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan, dan badannya lusuh penuh debu. Sambil menengadahkan tangan ke langit ia berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia selalu bergelut dan dikenyangkan dengan yang haram. (Maka Nabi saw pun menegaskan), lantas bagaimana mungkin ia akan dikabulkan doanya. Na'udzubillahi min dzalik...

ini dia, produk Wardah kesukaan saya :)
Oke, kita sudah tahu tentang halal tidaknya suatu produk. Sekarang cek deh, sudah halalkah produk kosmetik yang kita pakai selama ini? Saya sendiri sejujurnya tergolong perempuan yang jarang sekali bermake-up karena memang pada dasarnya tidak bisa merias wajah *hehe.. ngaku*. Untuk ke kantor atau penampilan sehari-hari saja, saya cukup menggunakan pelembab, menyapukan bedak tipis-tipis, dan memberikan sedikit sentuhan *ups* pada bibir dengan lipstik warna nude (netral, sewarna bibir). Nyaris tak terlihat sih memang daan... sebenarnya saat itu saya sudah merasa (sangat) nyaman dengan pilihan saya sendiri hingga suatu hari salah satu pimpinan saya berseloroh kalau-kalau saya sakit karena memperhatikan muka saya yang err... sedikit pucat. Plakk..!! Saat itulah saya menyadari bahwa muka saya memang terlihat flat (*emangnya tanah?) tanpa sentuhan make up yang terlihat sama sekali. Alih-alih menghindari teguran lagi, sore itu juga saya langsung hunting beberapa peralatan kosmetik yang (menurut saya) cocok banget sama jenis dan warna kulit saya yang coklat gosong ini. Tadaa, akhirnya saya pilih lipstik, blush on, dan white eyeliner yang dalam hitungan menit sudah berpindah tempat ke make-up kit milik saya. Tapiii, lagi-lagi warna lipstik yang saya pilih tetap saja itu-ituuu aja. Dasarr.. hehe ^^ 

sesekali touch up pake TWC Wardah ngga dilarang kan ya :)
Nah, membahas mengenai problematika tentang aman dan halal tidaknya suatu kosmetik yang kita gunakan, saat ini sudah ada solusi dan inspirasi bagi kita (kaum muslimah) yang menginginkan kulit sehat nan terawat plus cantik lahir batin. Voila, Wardah Cosmetic. Selain produk-produknya aman bagi kulit tropis kita, Wardah juga merupakan produk dengan brand lokal yang pertama kali mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Cihuy banget kan ya? Jadi, mulai sekarang buang deh yang namanya penyakit kecemasan dan rasa khawatir mengenai halal tidaknya kosmetik yang kita gunakan selama kita pakai produk-produknya Wardah. Alih-alih karena saya yang ga pandai dandan, jadi saya memfavoritkan produk-produk skin care-nya. Terlebih lagi yang beraroma minyak zaitun (olive oil). Hhm... membayangkan wanginya saja bisa bikin saya terlena. Olive Body Butter, Olive Soft Scrub, dan Wardah Pure Olive Oil adalah produk andalan saya. Selain kaya akan olive oil, formulanya juga bikin kulit tetap lembab, halus, ga kering, dan super lembut. Bahkan, untuk produk soft scrub nya selain untuk tubuh juga bisa dipakai di muka kita lho. Dalam sekali basuh, muka langsung cliiing.. terlihat lebih segar dan pada kabur deh itu sel-sel kulit matinya. Asyiik.. 

Eh tapi, bukan berarti saya ga pakai produk Wardah lainnya lho. Berhubung saya termasuk tipe orang yang sukanya serba instan, terutama dalam urusan make up, ujung-ujungnya saya jadi addicted sama yang namanya Two Way Cake Wardah. Yup, tentu saja. Karena hanya dengan sekali pulas di muka, compact powder ini bisa tahan seharian. Udah gitu, ga kelihatan belang-belangnya dan coverage-nya bagus banget. Kesukaan saya banget deh pokoknya.

Memilih dan menggunakan kosmetik yang halal memang penting bagi perempuan muslimah. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa cantik tidak melulu mengandalkan fisik semata. Tidak ada salahnya bagi seorang perempuan untuk mempercantik dan merawat dirinya tetapi jangan sampai upaya dalam memperindah penampilan fisik tersebut melenyapkan seluruh potensi yang dimilikinya. Pada dasarnya kecantikan yang sejati justru terlihat dari perilaku kita sehari-hari, bagaimana kita mensyukuri hidup, selalu berpikiran positif, menghargai dan peduli terhadap sesama, serta rasa kasih sayang yang kita tebarkan kepada orang lain. Dan, hal itu semuanya tidak bisa muncul begitu saja dari sekedar produk kosmetik halal. Toh, kecantikan tubuh dapat pudar kapan saja dan penuaan kulit juga keniscayaan yang akan dialami oleh setiap orang. Sementara itu, kecantikan hati (jiwa) akan bertahan selamanya bahkan akan terus meningkat selama kita bisa benar-benar merawatnya. Jadi, ga terbantahkan lagi kan kalau cantik itu sudah sepatutnya kita miliki dua-duanya: cantik tubuh dan cantik jiwa :))

Oke, sekarang bagaimana dengan pengalaman teman-teman (khususnya perempuan) tentang penggunaan kosmetik halal ini? Rame-rame posting di blog yuk. Kita seru-seruan bagi cerita dan pengalaman. Mariiii....

Salam,
nikma

Referensi: 
1)  http://www.halalmui.org
2)  http://www.wardahbeauty.com/id
3)  http://www.halalmuibali.or.id
4)  http://www.blogdokter.net

2 c o m m e n t s:

Detriman at: 23.8.12 said...

keep blogging ... ;-)

nikma at: 24.8.12 said...

siap, pak.. yg susah nyari mood nulisnya nih, timbul tenggelam :)

Post a Comment

leave your footprint here and it will be my pleasure :)

newer post older post