Museum Bank Indonesia terletak di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Pusat. Masuk ke sini, kita tidak akan dimintai tarif alias gratis. Asyik kan ya, kalau dengar yang beginian? Meski begitu, kita dilarang membawa barang bawaan kita dan harus menitipkannya pada petugas museum yang sudah menyambut kita di lobby. Beruntung, saya masih diperbolehkan menenteng kamera. Senangnya...
Ruangan yang pertama kali saya kunjungi adalah ruang teater layaknya bioskop, dimana kita akan disuguhi pemutaran video sejarah keuangan Indonesia. Menyusuri ruangan lebih dalam dan terus ke dalam sampai akhirnya saya menemukan halaman lain di tengah-tengah bangunan museum. Wih, nggak nyangka rupanya museum ini luas sekali. Dan, rumit! Bahkan, saking banyaknya ruangan saya (seperti biasanya) sempet err... nyasar di dalam salah satu ruangan tersebut. Hehe. Walau demikian, masing-masing spot ruangan di museum ini terawat dengan baik. Komposisi ruangannya pun tertata apik dengan penampilan yang nggak kalah kece. Jadi, mau nyasar pun tetep asyik. #yakali
Nggak bermaksud berlebihan juga, sepanjang mengelilingi museum, saya nggak henti-hentinya berdecak kagum. Agak norak ya, sebenernya. Tapi, begitulah. Kesan museum yang kaku dan kuno nggak nampak sama sekali. Saya lantas teringat kata-kata guru sejarah saya. Dengan mengunjungi museum pun, kita bisa berwisata budaya sekaligus belajar. Benar juga. Dan asyiknya lagi, di museum ini sejarah keuangan, sejarah bank, dan koleksi mata uang ditampilkan dalam tiap-tiap ruangan yang berlainan dengan komposisi lighting yang atraktif. Hm, saya serasa bukan sedang berada di dalam museum.
Oya, pada saat berada di ruangan theater, saya sempat bertemu dengan rombongan study tour adik-adik SD yang didampingi beberapa gurunya. Lucu deh liat antusiasme mereka, saat tanya ini-itu tentang sejarah uang. Jadi, ayo ke museum!! Jangan kalah dong sama mereka :))
0 c o m m e n t s:
Post a Comment
leave your footprint here and it will be my pleasure :)