Antara Jakarta - Jogja, Terjebak 18 Jam



0 c o m m e n t s
Tegal, have a blast morning :)
Nggak nyangka, niat saya ke Gunung Kidul buat menghadiri acara syukuran pernikahan teman ¾yang diadakan pas tanggal 1 Muharram ini¾ justru malah jadi ajang liburan asyik yang nggak terencana sama sekali. Lah iya, masa jauh-jauh dari Jakarta ke Gunung Kidul yang dikenal sebagai surganya pantai-pantai mau dilewatin begitu aja sih. Rugi maksimal kan ya, secara kabupaten yang berada di ujung selatan Jogja yang meskipun sebagian wilayahnya tandus dipenuhi batu kapur ini  memang menyimpan puluhan pantai eksotik yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Rugiiii.. dan pastinya, kami (terutama saya) nggak mau jadi golongan yang merugi dong. Yuk, cuuus.

Kami berlima meluncur dari Jakarta menjelang tengah malam ¾pukul 11 malam *yawn. Alih-alih menghindar dari kemacetan karena menjelang libur panjang, kami memilih lewat jalur utara. Oke lah bisa diterima. Lagian, sesuai niat awal, kami memang pengin hadir dalam prosesi acara syukuran tersebut. Eh, di luar perkiraan, perjalanan justru jadi makin lama dan paaanjang. Jam enam pagi, mobil kami masih berada di sekitaran Brebes. Buset, kapan tibanya kalau jalannya macam keong begini? Tapi gegara jalannya yang amat-sangat-pelan itulah, saya bisa menikmati terbitnya matahari pagi dengan leluasa. Jarang-jarang nih bisa menyapa pagi dengan utuh *tsahh* di antara pematang sawah dengan padi yang sudah menguning dan siap dipanen. Wuiih, it's such a blast morning.

Semarang, have a delicious branch :)

Sekitar pukul 11 siang, kami yang seharusnya sudah berada di rumah mempelai laki-laki dalam rangka syukuran pernikahannya ternyata masih berada di Semarang. Ide menghindar dari kemacetan justru berbalik jadi bumerang karena di sisi lain, kami mau nggak mau harus jalan memutar dan itu-yang-pasti bikin jarak makin jauh. Fyuh, ya sudahlah. Gimana lagi? Padahal, mobil cuma brenti dua tiga kali itupun karena kebelet pipis dan sekali berhenti sekitar 30 menit karena teman kami yang kebetulan nyetir ¾hho, he's a single driver¾ merasakan kantuk yang tak terkira *puk puk. Bayangin aja bagaimana panasnya pantat kami kelamaan duduk sepanjang perjalanan dari Jakarta, Bekasi, Cikarang, Subang, Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang, Semarang, Magelang, Jogja, and at least Gunung Kidul, dan berapa lama waktu yang kami tempuh selama perjalanan itu. DELAPAN BELAS JAM!! Yosh.. dan akhirnya kami tiba dengan selamat pas adzan maghrib. Alhamdulillah.. it's such a very-very long journey I never did.

Tol Semarang - Solo



Ambarawa, time for harvesting rice 


Begitu tiba di Gunung Kidul, enaknya kami langsung dapat tempat menginap. Free of charge. Ya iyyalah, secara yang kami inapi rumah teman sendiri *dan kemudian ngikik sendiri. Aroma pulang kampung langsung terasa. Banget. Kami dimasakin nasi goreng pete, hhihi. Saking enaknya, saya yang nggak suka pete langsung suka dan ketagihan *tamu nggak bener. Bener-bener enak puoll masakan ibunya teman saya ini. Kalau inget, ngeces dari kuping deh saya. ?? Okay, ini mulai berlebihan memang. *pause

And, I finally knew that it was the right choice for spending my four-days-holiday :))

0 c o m m e n t s:

Post a Comment

leave your footprint here and it will be my pleasure :)

newer post older post