Apa rasanya kalau Green Canyon ditutup?



0 c o m m e n t s
Setelah perjuangan mendapatkan penginapan di kawasan pantai Pangandaran dan akhirnya kami bisa tidur lelap, sesuai dengan planing awal kami akan melanjutkan trip ke Green Canyon. We're soooo excited lah ya, secara kami bertiga belum pernah ke tempat tersebut sebelumnya. Keriaan memecah. Sepanjang jalan, Benkur terus-terusan senandungin lagu-lagunya Bob Marley. Fany sibuk dengan kamera poketnya, sementara saya asyik merhatiin orang-orang yang lagi khusyuk main layang-layang di sepanjang pinggir pantai. 


Begitu nyampe Green Canyon, kami langsung dibuat hopeless. Gimana nggak, begitu mau beli tiket di loketnya udah terpampang tulisan yang pake kapital dan di-bold: TUTUP. Begitu menengok ke arah sungai besar yang nantinya akan kami lewati menuju kawasan Green Canyon, baru deh ketauan alasannya. Beberapa perahu dibiarkan terombang-ambing dalam tambatan tanpa terlihat ada pemiliknya. Air sungai yang biasanya berwarna ijo bening nan jernih, pada saat kami datang justru berwarna coklat dan nyaris meluap. Speechless.. 


Kami bertiga langsung terdiam tanpa komando. Masing-masing sibuk tahan nafas. Masa sih, perjuangan hebat kami sebelumnya harus sia-sia, nggak terbayar sama sekali begini, kalau mengingat tujuan utama kami ke Pangandan semata-mata demi bisa mengelilingi Green Canyon? Fyuh, mana sebelumnya kami nggak ada rencana lain selain Green Canyon. Ya, salah kami juga sih, grubyak-grubyuk nggak sempat mempertimbangkan hal menye-menye macam gini. No plan B. Lantas, kenaasan apalagi, Tuhan, yang harus kami terima? Paling nggak, sudah ada petunjuk sebelumnya jadi kami sudah tau harus gimana. Ah, sedih deh kalo inget kejadian itu. 


Catetan nih:

Jangan sekali berharap bisa masuk kawasan Green Canyon di musim-musim penghujan. Sekiranya bisa, aduh nggak recomended deh. Yang ada nantinya kayak yang kami alami tadi. Airnya keruh, coklat campur lumpur gitu, dan ujung-ujungnya loketnya ditutup. Hm, pengalaman pribadi sih, tapi setidaknya bisa jadi warning juga. Paling nggak, kita menghindari musim-musim penghujan kalau pun ngebet banget pengin ke sono. Lah iya, salah satu elemen surganya Green Canyon kan ada di airnya yang jernih keijoan dan mengalir tenang, bukan air kecoklatan yang meluap parah. Jadi, kayak yang saya katakan tadi: hindarilah musim penghujan daripada nantinya menyesal berkepanjangan seperti saya.

0 c o m m e n t s:

Post a Comment

leave your footprint here and it will be my pleasure :)

newer post older post