Berkunjung ke suatu daerah nggak akan afdol kalo nggak sempet nyicipin sajian kuliner khas daerahnya. Begitu juga pas saya backpacker-an bareng temen-temen SJB ke Dieng Plateau (perbatasan kab. Wonosobo dan kab. Banjarnegara) pada bulan kemarin. Nah, berhubung arah pulangnya melewati kab. Wonosobo (kami naik bus), jadi kami menyempatkan untuk mencicipi masakan kuliner yang konon menjadi raja kuliner di daerah ini, Mie Ongklok.
mie ongklok khas Wonosobo |
sate sapi, teman makan mie ongklok |
Dalam bahasa Jawa, kata "ongklok" berarti kocok. Kenapa harus kata itu. Why? Saya sendiri juga ga ngerti. Makanya, pas nyampe warung, saya sempet perhatiin. Rasa penasaran terjawab juga deh akhirnya. Rupanya, masakan unik ini merupakan kombinasi dari mie, sayur kubis, dan daun kucai -tanpa ada sayur sawi seperti kebanyakan mie-mie lainnya. Cara merebusnya itu antara mie, sayur kubis, dan daun kucai disatukan dalam satu wadah semacam saringan bambu, dan tadaaa... adonan tersebut kemudian diongklok-ongklok alias dikocok sampai berulang-ulang sembari dicelupkan ke dalam air mendidih. Lah, kalau begitu sekilas jadi mirip cara bikin mie ayam dong yaa?
Oya, meskipun porsinya tergolong agak kecil bagi saya, jangan meremehkan kedahsyatan khasiat masakan ini. Yap, karena dalam semangkuk mie ongklok ini terdapat daun kucai tadi yang (rupanya) mengandung senyawa tetrametiloksida dan ester 17-etadekadesenil yang secara medis dapat menurunkan hipertensi. Sementara itu, zat aktif sulforafan dan histiside yang terkandung dalam irisan kubis dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun, detoksikasi senyawa kimia berbahaya, serta meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan kanker. Belum lagi, kandungan asam amino dalam sulfurnya yang berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, menenangkan syaraf, dan membangkitkan semangat. Wow, banyak juga ya kandungan khasiatnya #barutahu. Jadi, kalau selain kenyang dan bisa bikin sehat kenapa nggak mencobanya? *langsung pesan 2 porsi*
Tapi, sebenarnya yang bikin saya tertarik adalah kuah kentalnya. Kenapa? Karena yang saya lihat ada 2 (dua) jenis kuah di sini. Pertama, kuah semacam saus cokelat tebal yang terbuat dari campuran saripati singkong (tepung tapioka), gula merah, dan udang kering (ebi). Kalo kuah kedua lebih berupa saus bumbu kacang yang ditaburi bubuk lada dan bawang goreng. Dan sebagai topping adalah... irisan cabai hijau, hhihi.. topping yang aneh yaa? Et, voila.. mie ongklok pun siap disajikan. Dan jangan lupakan, mie ongklok ini akan terasa lebih nikmat lagi kalo dimakan barengan sate sapi dan tempe kemul yang biasanya sudah tersedia di meja. Dan lagi, hanya dengan 20.000 rupiah, kita sudah bisa menikmati semangkuk mie ongklok, 1 porsi sate sapi (isi 10 tusuk), dan es teh manis.
Bon appétit ^^
***
Mie Ongklok Longkrang
Jl. Pasukan Ronggolawe 14 Wonosobo
referensi: yogyes.com
2 c o m m e n t s:
Waaach ... Aq kock ngak ada di poto yaaa ... ;-)
Keep blogging ...
waktu itu lagi ada dimana ya?
sama2 sibuk ngambil gbr kali yaa, hhaha... :))
Post a Comment
leave your footprint here and it will be my pleasure :)