Dreamland Beach, You're sooo stunning!



0 c o m m e n t s






Dreamland, such another exotic paradise beach in Bali. Sepertinya begitu ya, menurut pendapat orang-orang yang suka membanding-bandingkan antara Kuta dan Dreamland. Bahkan, sebagian ada yang menyebutnya sebagai New Kuta Beach. Really? Dari 2 tahun yang lalu pun tiap kali mengunjungi Bali pasti ada aja teman yang bilang, "Jangan lupa ke Dreamland ya?" Memangnya sebegitu paradise-nya ya sampai segitu hebohnya orang-orang nyuruh saya ke Dreamland. Saya yang dasarnya pencinta pantai awalnya nggak begitu niat-niat banget buat ke Dreamland. Menurut saya pribadi, Dreamland jadi biasa-biasa aja karena terlalu seringnya muncul lewat tayangan ftv. Semacam pantai yang berpasir putih dengan deretan kursi berpayung putih buat leyeh-leyeh. Itu aja.

Sampai suatu hari, saya dapat kesempatan mengunjungi Dreamland secara langsung. Wow, langsung koprol 10 kali. Hehe, oke abaikan. Yang barusan tadi memang berlebihan. Skip.


Lokasi menuju Dreamland lumayan unik juga rupanya. Kita kudu menuruni tangga dulu baru kemudian jalan dimana sisi kanan adalah pertokoan dan sebelah kiri adalah jembatan dengan sungai yang mengalir tenang di sampingnya. Begitu tiba di pantai, kita akan disambut dengan hamparan pasir putih yang membentang dengan pemandangan gulungan ombak biru sebening kristal yang cukup besar dan gelombang yang tinggi serta para peselancar yang tengah asyik menaklukkan ombak. Trus, kalau memperhatikan sekitarnya akan kita temui tebing-tebing tinggi menjulang dan batu-batu besar yang mengelilingi pantai. Belum lagi, lokasi pantai yang sempit dan tepat berada di bawah dinding karang yang curam serta jumlah wisatawan yang nggak sepadat di Kuta menjadikan Dreamland cocok sebagai pantai impian yang tenang dan nyaman untuk menikmati terbenamnya matahari atau sekedar bersantai di bawah payung pantai sembari menyaksikan atraksi para peselancar. Di tahun 2009, payung-payung tersebut bisa kita sewa seharga 50 ribu per bijinya. Saya kurang tau deh harga sewanya mengalami kenaikan atau nggak seiring keberadaan pantai yang mulai ramai dikunjungi wisatawan. Ah, betapa ya!!





Dan, kenapa pantai ini bisa dinamakan 'dreamland' sebenarnya ada nilai historis yang unik dibalik penamaan tersebut. Dulunya, pada saat pantai masih dalam penggarapan sebagai salah satu kawasan wisata, penduduk Pecatu sebagian besar hidup dengan mengandalkan pertanian. Dengan adanya proyek pembangunan kawasan wisata di area pantai ¾terlebih sebagai kawasan pantai eksklusif¾ mereka menjadi sangat berharap bisa beralih pencaharian dengan menekuni bisnis pariwisata. And, voila the dream came true. Seiring selesainya proyek, deret pertokoan yang menjual berbagai cinderamata khas Bali mulai bermunculan di sepanjang jalan menuju pantai. Penginapan dan resto juga mulai banyak ditemukan di sekitar kawasan Dreamland.

Oya, sebenarnya saya udah 2 kali lho ke Dreamland. Penting nggak sih diceritain? #pfftt. Tapi, yang pertama gagal gara-gara nyasar nggak nemu rutenya. Hehe, cuma muter-muter gitu deh serasa dijebak labyrin. Waktu itu, saya dan beberapa teman cuma mengandalkan GPS dari smartphone yang kami punya. Eh bukannya Dreamland yang kami tuju, aula tempat nikahan orang justru yang kami datangi. Alamakk!! Susah juga kalau ke sananya ngga bawa pemandu lokal. Akhirnya belajar dari pengalaman sebelumnya, begitu ada kesempatan, kami ngeret-ngeret Bli Ketut ¾kenalan baru, hhihi¾ buat ngantar kami ke sana. Cihuy, kesampaian juga ke Dreamland. Puas, hasrat tersalurkan. Lanjut koprol lagi. *pause lama*


Padahal ya, untuk menuju pantai yang masuk dalam kawasan Pecatu (Uluwatu) ini sebenarnya cuma makan waktu sekitar 30 menit aja dari Kuta menuju Pecatu via Jimbaran. Pantai Dreamland sendiri hingga saat ini (masih) dikembangkan oleh Bali Pecatu Resort. Tauk kan siapa yang punya? Yep, anak kesayangan mantan presiden RI kedua. Dan, kenapa sebelumnya kami serasa berada di labyrin? Karena di resort ini nggak cuma pantai aja yang bisa kita temui. Sebagai kawasan wisata ekslusif, resort ini juga dilengkapi dengan international school, lapangan golf 18 hole, rumah sakit internasional, shopping mall, resto-resto mewah, dan segala hal eksklusif lainnya. Pusing deh loh, muterin lapangan golf nyari jalan masuk ke arah pantai. Belum lagi, di gerbang masuknya bakal disambut sama 2 ekor anjing herder item. Fyuh, makin keder deh kalo nggak inget posisi badan ada di dalam mobil.Tapi jangan khawatir, sekuritinya ramah-ramah kok. Si anjing juga kalem-kalem aja, duduk ngejogrok di kandangnya. Jadi, perjalanan menuju pantai bisa tetap lanjut. Meski begitu, buat yang belum pernah mengunjungi pantai Dreamland, saran saya sih bawa guide aja daripada waktu habis terbuang sia-sia gara-gara sibuk muter-muter nyari rutenya kayak saya.

Nah, buat yang suka gratisan berbahagialah karena seperti halnya di Kuta nggak ada tiket khusus untuk memasuki kawasan pantai Dreamland. Kita hanya dikenai biaya parkir kendaraan sebesar 5000 rupiah per mobil. Hm, worth it banget kan?

0 c o m m e n t s:

Post a Comment

leave your footprint here and it will be my pleasure :)

newer post older post